Minggu, 21 Oktober 2012

Quote

Diposting oleh Utari di 05.02 0 komentar
my friend said, "orang yang tidak bersyukur tidak pernah merasa cukup"






thanks to my friend, 'iin'
kata-kata sederhana di atas cukup untuk membuat aku sadar kalau aku memang kurang bersyukur.


akhir-akhir ini memang lagi galau-galaunya, nggak tau sebabnya apa, tiba-tiba merasa kurang puas sama apa yang ada. astaghfirullah.
mungkin memang kurang bersyukur itu yang membuat galau.
mungkin memang fase galau, labil itu seperti ini (?)





sekali lagi, "orang yang tidak bersyukur tidak pernah merasa cukup"
ingat ya, Ut :)


Jumat, 19 Oktober 2012

Chef? Patissier?

Diposting oleh Utari di 03.21 0 komentar

Akhir-akhir ini lagi tertarik mikirin dunia masak-memasak. Lihat master chef, liat ala chef, nyari resep-resep di internet sampai liat drama tentang koki (?)

Kalo diliat-liat profesi chef masih jarang yang melirik, apalagi ya di Kebumen. Iyalah. Oke saya ngaco. Tapi beneran. Oke lupakan.

Chef itu sebenernya apa sih?
Berdasarkan sumber-sumber yang saya temui di internet, jadi, chef itu sebenernya bukan hanya di dunia masak-memasak, kalo diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, chef itu bisa berarti pemimpin. Semacam leader gitu. Nah, tapi chef lebih dikenal dalam dunia masak-memasak (beuh sok tahu banget, maaf ye kalo salah)
Chef itu ga cuman satu, maksudnya ga cuman ada chef gitu doang, aduh gimana yang bilangnya. Pokoknya chef itu bercabang (?) jadi beberapa chef-chef khusus (?). Nah, yang menarik minatku akhir-akhir ini adalah, Chef de Patisserie atau chef yang bergelut (?) di bidang kue, cake, cookies, patries, chocolate, pudding dan aneka dessert lainnya. Ketertarikan ini munculnya ga sembarangan, dari kecil aku udah biasa lihat ibuku sibuk di dapur buat memasak. Entah itu sekedar masak untuk makan pagi, siang, sore atau kue buat lebaran atau kue sekedar camilan. Dari masakan Indonesia sampai yang mendunia, tapi ya masih dalam lingkup sederhana. Memang sih, ibuku memakai motto ‘MAKAN MASAKAN SENDIRI’ kalo ga keadaan mendesak, beliau pasti lebih milih memasak, terlebih bapak aku gula darahnya lumayan tinggi, nah kalo masak sendiri kan lebih baik. Curhat. Oke cukup.

Nah, seiring beranjak dewasa (?) aku mulai bantu-bantu ibu di dapur, entah cuman motongin wortel, numis bawang, ngocok telur atau nyicipin (?). Tapi paling seneng memang mbantu bikin kue, rasanya itu gimana ya? Pas masukin telur, tepung, ngocoknya, itu rasanya asyik. Gitu. Habis itu nunggu kuenya mateng, itu juga asyik. Alasan sederhana kan?

Kue ‘terberat’ yang pernah aku coba bikin adalah tiramisu dan rainbow cake, yaa dibantu dikit banyak sama ibuku malah kesannya ibu yang buat wkwk tapi ya jadi ada pengalaman laaah.
Nah, setelah itu, aku mulai tertarik sama dunia masak-memasak apalagi pastry, ya gimana ya? Suka aja gitu. 
Liat makanan cantik, manis nan lezat macam ini.



Tapi, sekedar hobi apa lebih baik menekuni lebih dalamnya aku masih bingung. You know, orang tuaku pasti lebih memilih anaknya menjadi dokter, guru dsb. Bukan berarti mereka melarang menjadi chef, bukan berarti chef tidak menjanjikan, bukan, tapi pemikiran mereka masih belum terbuka. Yah, semoga seiring berjalannya waktu, mendapat pencerahan dari Yang MahaKuasa untuk kedepannya, aamiin.

Mungkin untuk saat ini lebih baik dijadikan hobi kali ya.


 

imagine the world Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea