Jumat, 23 Desember 2011

HELLO (FANFICTION/JO TWINS)

Diposting oleh Utari di 18.08 2 komentar
ehm ehm ehm, sebenernya ini udah aku pos di fb, cumaaan daripada bloh kosong melompong kaya sapi ompong gini jadi aku post lagi disini f(^^)



HELLO

Cast :   Jo twin
            You as Jasmine
            Find other cast sendiri yaaa :P
Genre : Family, angst, brothership, a little bit romance :D
Type : series, jadi tiap judul selanjutnya pasti beda :P
Length : 1 of ?
Inspired from Huh Gak –HELLO, sumpah deh yaaa ni lagu nyayat nyayat ati gitu

Semua seperti asap. Sulit diraih, menyesakkan.
Betapa tidak? Aku yang menanggung ini semua, sendirian.
Dimana dia yang kucinta?
Entahlah, aku lelah berteriak.
Aku lelah menapaki ini semua.
Aku,
Ingin mengakhiri ini semua.

Author POV
Disini, diatas gedung ini, dia, seorang gadis labil (?), mencoba mengakhiri hidupnya. Entah setan apa yang merasukinya, ia hanya merasa lelah. Beban yang dipikulnya terlalu berat, hingga ia memutuskan melakukan hal yang teramat bodoh. Bunuh diri.
Sebenarnya, bisa saja ia meminum racun dan tidak memaksa dirinya, yang sebenarnya phobia ketinggian, berdiri di ujung lantai atas gedung tua ini. Keadaan yang memaksanya, ia lelah menjalani semuanya, sungguh sangat lelah.
Jasmine, dia sang bunga melati yang layu, yang sudah tidak kuat bertahan pada tangkai penopang kehidupan. Ia sangat lelah, ia ingin jatuh, sebagai bunga yang mati, hingga saatnya musim gugur, ia tak akan merasakan sakit itu.
=========================================
“kau yakin itu mereka kwang-ah?” youngmin menarik paksa teropong yang tergenggam di tangan kwangmin, dan kwangmin hanya mengerling kesal.
“hyung, kau lihat saja, bukankah itu pria yang saat itu memukul ayah? Perhatikan baik-baik wajahnya,” jelas kwangmin,
“yah, mungkin memang mereka, lalu apa yang harus kita lakukan sekarang. Tidak mungkin kita datangi mereka tanpa persiapan apapun, kita hanya dua orang.” Youngmin mengusap dagunya resah, mereka mencoba menguak keadilan atas kematian ayah mereka yang membuat mereka menjadi satu-satunya harapan ibu mereka.
“hyu hyung lihat!” kwangmin memecah konsentrasinya, menunjuk sebuah titik di sudut atap gedung yang mereka jadikan tempat rahasia mereka.
“yaa, yaaa kau! Hyung, sepertinya dia mau bunuh diri.” Tambahnya. Youngmin diam, sejurus kemudian tangan lembutnya menarik lengan gadis itu, dengan hangat.
“nuguseyo?”
====================================
“yaa, hyung, kau mau yang mana?” kwangmin sibuk mengaduk-aduk tumpuka ice cream, kepalanya dibiarkan masuk kedalam mesin pendingin (author gatau namanya  apa, pokoknya tempat biasanya ice cream ditaro itu loh, tau kan?). Musim panas kali ini benar-benar membuat mereka seperti ditengah gurun.
“yaaa, kau gilaaaa.” Youngmin menahan kepala adik kembarnya itu, terang mereka berdua tergelak. Inilah cara mereka menghibur diri, melengkapi satu sama lain.
“oke, kita ambil ini saja,” kwangmin mengambil dua buah ice cream green tea, youngmin hanya mengangguk mengiyakan pilihannya.
“aku juga,”
Suara itu?
Mereka mendongak, mendapati Jasmine, seorang yang hendak bunuh diri dan berhasil dicegah oleh youngmin.
“wae?” Tanya gadis itu, memiringkan kepalanya, membuat rambut panjangnya ikut tergerai ke samping, sederhana namun sangat mempesona.
===============================
Hari berganti, detik waktu terus berjalan, semua mengalir dengan lambat namun pasti. Benih cinta mulai tumbuh. Ini saat mereka bahagia, ini masa muda mereka, biarlah, biarlah mereka merasakan cinta yang tumbuh dalam hati mereka.
===============================
To : Jasmine <3
Tunggu aku didekat sungai han,
Saranghaeyo <3
Send, klik
===============================
“annyeong haseyo, ahjumma, saya ingin seikat bunga mawar putih, bisakah ahjumma bungkuskan?” youngmin memutuskan mampir terlebih dahulu sebelum menemuinya, menemui Jasmine, yeoja yang akhir akhir ini membuat mimpinya indah, mengisi harinya, dan mewarnai hidupnya.
===============================
“menunggu lama?” youngmin mematikan mesin motornya, mengambil tempat duduk disebelah Jasmine yang hanya menggeleng pelan.
“ani, aku juga baru beberapa menit menunggu,” Jasmine mengulum senyum, membuat hati youngmin berdesir hebat.
“jasmine-ah,”
“ne?”
Cup
===============================
“Hyung, ppalliwaa, angkat teleponnya!” kwangmin mendesah dalam, ia terpojok, didepan rumah mereka sudah ada sekelompok orang yang dulu memukuli ayah mereka, ia tidak bisa tinggal diam, ibu mereka ada di dalam, tetapi sama saja bunuh diri jika dia maju sendiri, berdua saja belu tentu bisa, bagaimana ia sendiri melakukannya.
Lagi, dia mencoba menelfon kakaknya, terus ia coba sampai akhirnya ia kesal dan berhenti menelfon, mungkin ia memang harus menghadapi mereka sendiri. Bermodal sebatang kayu dan tekad yang bulat, ia melangkah maju, tidak peduli apa yang akan terjadi padanya nanti.

Atau pada keluarganya.
Sungguh, ia tidak tau.

==============================
hehehehe, ayooo komeeen /kalo ada yang baca hehehehe
 

imagine the world Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea